Bismillahirrahmanirrahim..
Hamparan badai sedang menjengah. Kudrat ini harus gagah walau hanya tinggal sekelumit tabah. Sakit bukan hanya badan merasa, tetapi seluruh jiwa hamba dan keimanan di cuba.
Jangan dicerlung renungan mata kala meniti pundak derita, itu dugaan. Sabarmu pasti ada perhatian. Tanganmu kecil, tiada daya. Namun kau punya hati bernama nurani, luruhkan keluhanmu bersama ketulusan kerana sinar bakal menanti.
Daku letih. Saban hari melewati hari-hari penuh ranjau. Bertahun merasa tubuh di injak dengan kesakitan, sangat mahu berkata, ini tiada apa. Hatimu saja yang tidak bisa ditarbiyah. Ayuh, bukakan matamu, lihatlah betapa dunia menghambat jutaan manusia ke lembah lebih siksa.
Kau hanya tegar di situ, melayan amarah sakit di badan dan jiwamu. Namun harus kau tahu, sekalian umat di luar sana dipasak dengan seribu rasa sakit, lapar dan derita tatkala bumbung kemanusiaan di lantun-lantun bak tiada harga.
Ya..ya..daku lemah ya Allah. Baru diuji begini, hati dan bibir mengaduh-aduh seribu bahasa. Ayuhlah, kini jihadmu tidak sebesar zarah, harus kau nilai jihadmu menuju jannah, yang menanti di hadapan lebih bertatah rona.
Akuilah, perjalanan kehidupan harus berencah bermacam. pekerjaan, keluarga dan teman itu juga rencah dunia. Harus kau sulam rencah itu agar menjadi sebuah kehidupan yang maha indah. indah di dunia, unggul di syurgaNya.
Terkadang jiwa hamba ini terasa lesu tidak terkata, itu tandanya hamba perlu menadah meminta padaNya yang maha kuasa. Selirat duka bukan bererti kau hina, tetapi tanda kau bakal mencapai bahagia.
p/s: saya kurang sihat, maka tulisan pun bermadah pujangga. hrp tiada yang menyampah..