03 November, 2009

Hati Menuju Baitullah


Salam buat semua. Ya Allah..sudah seminggu tidak dapat membuka blog ini. Maaf pada semua yang datang bertandang tetapi tiada layanan.

Saya baru selesai berbicara dengan kedua ayah bonda saya sebentar tadi. Alhamdulillah mereka dalam keadaan yang baik walaupun ayah saya kurang sihat.

Pada pukul 8 malam ini waktu Madinah, semua jemaah haji termasuk kedua ayah bonda saya akan berangkat menuju Makkah.

Mereka akan mula mengenakan ihram untuk menunaikan umrah terlebih dahulu. Selepas itu barulah menunaikan haji. Doa saya tiada tepi dan hujung buat semua jemaah haji khususnya untuk kedua ayah bonda saya.

"Allahummaj'al lahuma hajjan mabrura..wasa'yan masykura..wa a'malan mutaqobbala..Allahumma yassir lahuma fi manaasikil hajja wal u'mrata..Allahumma yassir lahuma fi kulli makaan wal auqoot.."

"Ya Allah, berikanlah mereka haji yang mabrur dan ibadah sa'ie yang penuh kesyukuran dan diterima segala amalan..Ya Allah, permudahkanlah mereka dalam menunaikan ibadat haji dan umrah dan permudahkanlah mereka di setiap tempat dan setiap waktu.."

Doa ini sentiasa meniti di bibir saya dengan harapan semua jemaah haji kita termasuk ayah bonda saya beroleh haji yang mabrur. Harapan saya, Allah masih memberi kesempatan buat kami anak-anak untuk bertemu dan berbakti pada kedua ayah bonda kami.

Ada kedengaran nada mencebik bila saja saya coret tentang ayah bonda yang pergi menunaikan haji. Kedengarannya seperti saya ini terlalu bermegah dan 'tembirang' istilah orang sabah dengan keberangkatan kedua ayah bonda saya.

Kepada mereka yang sangat mulia untuk menanggap saya seperti itu, saya mohon Allah ampunkan dosa saya dan dosa kalian juga. Biarlah Allah yang menilai ketulusan kita. Allah yang berhak tentukan segalanya.

Ingin saya tegaskan, saya sebagai anak akan tetap menggunakan nafas dan ruang yang ada untuk terus berdoa mengharapkan segalanya baik untuk kedua ayah bonda. Ini bukan nada semata-mata menembirang, tetapi nada yang tulus dan kudus mengharap kasih Allah untuk ayah bonda.

Kata ayah saya tadi "sedih tinggalkan masjid nabawi dan maqam Rasulullah". Ya, naluri begitu adalah lumrah. Saya berdoa, satu hari saya juga diberi peluang untuk ke sana.

0 comments: